Senin, 16 Mei 2011

Teman Sejati

Alangkah senangnya jika kita mempunyai teman yang setia di segala keadaan, baik di saat suka maupun di saat duka. Alangkah senangnya jika kita dapat berbagi apa yang kita rasakan. Alangkah senangnya jika ada orang yang mengerti kita. Dan itulah gunanya seorang teman.  Sebelumnya marilah kita merenung sejenak. Kita menginginkan mempunyai teman yang setia, yang dapat berbagi dengan kita, yang mengerti kita… Namun pertanyaannya, apakah kita sudah menjadi seperti itu?  Apakah kita sudah menjadi teman yang setia di segala keadaan? Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk teman kita? Maukah kita mengerti teman-teman kita?  Mari kita renungkan. Siapa yang akan memulai semua itu kalau bukan kita? Orang lainkah? Haruskah kita menunggu orang itu, jika kita dapat melakukannya?  Ingin mempunyai teman yang setia? Jadilah teman yang setia terlebih dahulu bagi teman anda. Ingin mempunyai teman yang mengerti anda? Jadilah teman yang mengerti mereka terlebih dahulu.  Jika dapat kita lakukan hari ini, lalu mengapa harus besok? Seorang teman sejati sulit dicari. Maka jadilah teman sejati bagi temanmu, maka kamu akan menemukan teman sejati itu.  Seorang teman sejati takkan lenyap karena waktu, takkan lenyap karena jarak, takkan lenyap walau kita berubah. Teman sejati selalu setia dan melakukan semua untuk kebaikan kita. Alangkah senangnya mempunyai teman seperti itu.  Apakah kita hanya mau menerima itu? Lantas siapa yang memberi jika semua orang berpikir seperti itu? Alangkah baiknya dan sudah seharusnya bagi kita untuk memberi.  Mungkin kita terpisah oleh ribuan mil lautan. Apa yang dapat kita lakukan bagi teman kita? Berdoalah bagi mereka.  Jadilah seorang teman sejati, maka kamu akan mendapatkan teman sejatimu.

Senin, 02 Mei 2011

Ketika Terjadi Jarak dalam Persahabatan

Nadia Felicia | Jumat, 13 November 2009 | 09:36 WIB

Seperti hubungan jenis apa pun, dalam persahabatan pun akan ada naik dan turunnya. Akan ada kala persahabatan dirundung masalah. Namun, jika persahabatan itu cukup erat dan berarti, kedua pihak pasti akan terus menjaga dan berusaha memperbaikinya. Jika Anda pernah tanpa sengaja melewatkan hari ulang tahun sahabat, atau menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya, dan kini hubungan persahabatan menjadi renggang, coba ikuti tips berikut untuk merekatkannya kembali.


Tanpa sengaja melupakan ulang tahunnya
Tepat saat Anda menyadari kesalahan Anda karena melupakan tanggal ulang tahunnya, tawarkanlah permintaan maaf, tapi lupakan saja alasannya. Irene Levine, PhD, pengarang Best Friends Forever mengatakan, sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun yang isinya permintaan maaf karena melupakan hari jadinya, atau membelikannya hadiah, adalah hal yang cukup baik jika ingin dilakukan. Jika sahabat Anda itu terlalu terpukul karena Anda melupakan tanggal ulang tahunnya, atau sahabat itu terlalu sensitif seputar hari ulang tahun, Anda mungkin akan perlu berusaha lebih keras lagi.

Tak menyukai pasangannya
Merasa risih karena sahabat Anda selalu membawa suaminya ke mana pun, bahkan ketika sedang bersama Anda? Namun, Anda tak tega jika harus mengatakan Anda tak nyaman dengan adanya si suami sahabat. Yang bisa Anda lakukan adalah mengusahakan untuk tidak melibatkan si suami sahabat itu dalam pertemanan Anda. Tak adil bagi sang sahabat jika Anda memaksanya untuk membagi kesetiaannya, apalagi jika ia harus mengetahui bahwa pasangannya bukanlah orang yang Anda sukai. Yang bisa Anda lakukan adalah mengingatkan kepada sang sahabat betapa berartinya persahabatan ini, dan Anda ingin waktu-waktu yang akan Anda habiskan bersamanya hanya “waktu untuk wanita” saja. Apa pun yang akan Anda lakukan, usahakan untuk tidak mengucapkan kata-kata yang buruk tentang pasangannya.

Anda (akan) mengencani mantannya
Di dalam cerita-cerita drama seri, situasi ketika mantan pacar sekarang berhubungan dengan sahabat dan tak ada yang merasa tersakiti bisa saja berhasil. Dalam kehidupan nyata, hal ini akan sangat sulit sekali terwujud. Elaine Zelley, PhD, profesor di LaSalle University di Philadelphia yang mempelajari tentang persahabatan antarwanita mengatakan, situasi seperti ini akan sangat sensitif jika putus hubungannya belum lama terjadi. Meski begitu, hubungan yang sudah lama putus pun akan tetap menggolakkan emosi si sahabat. Jika Anda dan sahabat memiliki hubungan yang sangat erat, Anda bisa mencoba berusaha jujur kepadanya mengenai hubungan Anda yang terjalin dengan mantan si sahabat. Hanya ini cara yang bisa Anda lakukan untuk tetap menjaga persahabatan. Karena jika sampai tahu dari orang lain atau harus menyaksikannya sendiri tanpa ada penjelasan dari Anda, akan terasa lebih berat baginya.

Anda tak ada di sisinya pada saat krusial
Ada saat-saat krusial ketika seorang wanita membutuhkan sahabatnya. Ketika saat itu tiba, dan Anda tak ada dekatnya, jangan coba-coba memberikan alasan yang menjustifikasi keabsenan Anda. Jika Anda mengatakan bahwa saat itu Anda sangat sibuk karena pekerjaan, ini hanya akan membuatnya berpikir bahwa pekerjaan Anda lebih penting dari dirinya. Yang bisa Anda lakukan adalah mengakui bahwa Anda sudah mengecewakannya, dan bahwa Anda menyadari sudah membuat dirinya sedih karena keabsenan Anda. Tanyakan dengan tulus dan rendah hati, apakah ada yang bisa Anda lakukan untuknya. Tergantung seberapa sakitnya si sahabat (dan berapa banyak dukungan yang ia dapat saat itu), mungkin akan butuh waktu yang cukup lama hingga persahabatan Anda bisa kembali seperti semula.

Terlambat datang janji
Hal pertama yang harus Anda lakukan, tentu meminta maafnya, lalu menawarkan sesuatu untuk memperbaiki kesalahan Anda, misal mentraktirnya makan siang. Jika Anda kerap kali datang terlambat setiap kali berjanji mau bertemu, Anda seakan memberi pesan padanya bahwa waktu yang Anda miliki lebih berharga ketimbang waktunya. Kebiasaan datang terlambat merupakan salah satu cara ampuh untuk merusak persahabatan. Akui bahwa Andalah yang memiliki masalah dengan ketepatan waktu, bukan karena dirinya. Bersamanya, pikirkanlah sebuah solusi, misal lain waktu Anda dan dia akan bertemu di tempat yang menyenangkan untuknya menunggu, contohnya, toko buku. Atau bertemu di rumah Anda saja.

Anda tidak mengatakan padanya perilakunya yang menyakiti Anda
Jika suatu waktu sahabat Anda mengatakan atau berbuat sesuatu yang menyakiti Anda, jangan langsung membombardirnya dengan protes. Pikirkanlah, jika perbuatannya itu hanya satu kali, dan kemungkinan terbesar tak akan ia ulangi lagi, coba pertimbangkan, apakah dengan mengatakan rasa sakit Anda itu sepadan dengan hasilnya? Apakah kejujuran Anda itu tak akan menyakiti hatinya juga? Disarankan untuk mengungkapkan rasa sakit hati Anda jika keuntungannya –rasa kejujuran lebih dalam dan saling pengertian dalam persahabatan- akan mengalahkan rasa sakit di antara Anda. Kalau tidak, Anda bisa menciptakan jarak di dalam persahabatan Anda. Bila apa yang ia lakukan sangat menyakiti hati Anda, sehingga Anda tak mungkin bisa melewatkan waktu tanpa terus memikirkan rasa sakit itu, barulah putuskan untuk membicarakan hal tersebut dengannya. Lakukan dengan singkat dan padat, misal, “Saya tak sengaja mendengar kamu bicara tentang masalah kesuburan saya dengan Lia, padahal saya sudah minta kamu untuk merahasiakannya.” Beri kesempatan untuknya minta maaf, dan lihatlah apakah Anda bisa kembali mempercayainya lagi.

Kompas.com